Tipe Kepribadian dalam Memilih Desain Interior Yang Tepat
Merancang interior bukan cuma soal memilih
perabotan dan warna yang ideal. Tetapi lebih dari itu, desain interior
mencerminkan kepribadian pemiliknya. Dengan desain interior yang ideal, Anda
bahkan akan kian nyaman dan betah di rumah. Nah, dari 6 pilihan konsep desain
interior ini, Anda pilih yang mana?
1.
Anggun dan Feminin: Gaya Desain Shabby Chic
Shabby chic yakni gaya interior yang mulai
berkembang di Inggris. Gaya ini identik dengan perabot-perabot bergaya
Pop-Victorian yang berkesan antik. Kecuali itu, gaya ini juga identik dengan
aksesori interior yang feminin. Aliran desainnya yakni turunan dari gaya
vintage dan identik dengan warna-warna pastel, bahan fabric bermotif floral
serta furnitur berwarna putih yang sengaja diamplas untuk menghasilkan kesan
tua dan vintage. Desain shabby chic yang feminin cocok untuk para wanita yang
anggun dan lembut.
2.
Elegan dan Glamor: Gaya Desain Klasik
Desain klasik cocok untuk Anda yang elegan dan
glamor. Desain ini identik dengan sentuhan gaya arsitektur negara-negara di
Eropa pada abad pertengahan, dimana gaya ini mencerminkan kekhasan kaum
aristokrat dan bangsawan. Desain gaya kolom, pengaplikasian lampu gantung atau
chandelier dan material marmer umumnya dipakai untuk dalam desain klasik.
Desainnya berorientasi pada rinci dan ornamen-ornamen yang cenderung rumit.
Untuk kamar tidur bergaya kolonial klasik, ragam ranjang yang umumnya dipakai
yakni ranjang empat tiang (four-poster bed) atau canopy bed. Layak untuk Anda
yang elegan dan berjiwa romantis.
3.
Stylish dan Trendi: Gaya Desain Kontemporer
Desain kontemporer cocok untuk Anda yang
merasa konsep minimalis telah terlalu awam dan gaya klasik terkesan terlalu
“berat”. Desain ini cocok untuk Anda yang bergembira tampil beda, tapi tetap
trendi dan bergembira dengan hal praktis. Desain kontemporer identik dengan
tampilannya yang stylish dan hampir tidak mempunyai rinci, dengan lekukan
lembut dan tegas. Desain ini cenderung timeless, sebab palet warna yang dipakai
umumnya warna netral seperti hitam, abu-abu, coklat, dan putih.
4.
Clean dan Simple: Gaya Desain Skandinavia
Desain Skandinavia identik dengan konsep
minimalis yang cenderung bersih (clean) dan mengandung faktor kesederhanaan
(simplicity). Gerakan desain ini banyak dipakai di negara-negara yang termasuk
Skandinavia di Eropa Utara, seperti Denmark, Norwegia, Swedia, Finlandia, dan
Islandia. Warna netral secara khusus putih dan pengaplikasian material kayu,
menjadi hal yang tak jarang ditemukan dalam gaya desain Skandinavia. Gaya
desain Skandinavia cocok untuk Anda yang bergembira tampil bersahaja.
5.
Artsy: Gaya Desain Pop Art
Kolaborasi antara dua warna cemerlang (bold)
atau lebih dan aplikasi poster dengan gambar atau seni grafis yang artsy yakni
ciri khas dari gaya pop art. Warna-warna mencolok berpadu dengan faktor
dekoratif yang ikonik, efektif menghidupkan suasana ruang. Anda yang berjiwa
seni dan bergembira menjadi sentra perhatian cocok dengan gaya desain pop art.
Anda dapat memakainya di bermacam ruang, bahkan tidak terkecuali kamar mandi.
6. Unik
dan Nyentrik: Gaya Desain Vintage
Vintage dan antik mempunyai perbedaan, sebuah
benda yang mempunyai rentang umur 20 tahun sampai 90 tahun dikelompokkan
sebagai benda vintage. Seandainya umur tersebut telah melampaui umur 100 tahun
maka disebut benda antik. Untuk Anda yang berharap menampilkan keunikan diri
Anda dapat mengaplikasikan gaya desain vintage. Anda dapat memanfaatkan kembali
furnitur lama peninggalan rumah nenek yang masih cocok pakai. Furnish ulang dan
ganti dudukannya untuk memberi tampilan tempat duduk vintage yang eye catching.
Material natural seperti kayu, batu bata atau batu alam sebagai pelapis dinding
dan lantai yakni salah satu sistem untuk menguatkan kesan vintage.